Sebab ape saya membuat entri tajuk ni...sebab pertama semasa solat jumaat, imam ada baca ayat Quran yang sebut hawariyun..so saya pon terfikir pe bende ye...dlu penah gengar tentang golongan ini tapi dah lupa..jadi saya pon google dan jumpa sapa sebenarnya hawariyun...saya pon konsikan dengan anda semua agar mendapat manfaat bersama..
Al-Hawâriyy, menurut bahasa mengandung arti mubayyidlus tsiyâb (orang yang berpakaian putih) atau akhlasha wakhtayara (bersih dan terpilih), dalam arti lain bersih dari cacat, disamping memiliki arti an-nâshir (penolong) dan as-Shâhib (teman). Adapun hawâriyyûn atau al-hawâriyyûna, merupakan bentuk jama’ dari al-hawâriyyu. (Ibrahim Musthafa dkk, dalam al-Mu’jamul Wasîth, hal. 205).
Kata Hawâriyyûn, terdapat dalam Al-quran srah As-shaf/61 : 14
ياَأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوا كُوْنُوْا أَنْصَارَ اللهِ كَماَ قَالَ عِيْسىَ ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِيْنَ مَنْ أَنْصَارِي إِلىَاللهِ قَالَ اْلحَوَارِيُّوْنَ نَحْنُ أَنصَارُ اللهِ
“Wahai orang-orang beriman, jadilah kalian penolong-penolong agama Allah, sebagaimana Isa Ibnu Maryam berkata kepada kaum hawâriyyîn, siapa yang akan menolongku menegakkan agama Allah ? kaum hawâriyyûn berkata : kamilah penolong-penolong Allah…”.
Oleh karananya, para ahli tafsir menyebutkan bahwa yang dimaksud hawâriyyûn adalah para pengikut setia dari orang-orang beriman yang membantu nabi Isa al-masih dalam da’wahnya menuju agama Allah SWT. (lihat Ibnu Katsîr 4/2842 dan As-Syaukâni dalam Fathul Qadîr 5/273).
Dalam riwayat lain Ibnu Katsîr menyebutkan, ayat di atas berkir rapat dengan 72 orang dari kaum Ansar yang melakukan Bai’atul ‘Aqabah, dengan sumpah setia akan beribadah hanya kepada Allah SWT, tidak berbuat syirik dan akan membela Rasulullah SAW. Dengan demikian, Allah SWT dan rasul-Nya menamakan mereka dengan al-ansar (yakni : orang-orang yang membela dan menolong Rasulullah dan para shahabatnya yang melakukan hijrah ke Madinah). (lihat pula Abu Yahya Muhammad bin Shumâdih at-Tujibi dalam Mukhtashar at-Thabary, hal. 552).
cr: http://blog.umy.ac.id/mpuniversitasterbaik/2011/12/02/kajian-tafsir-kaum-hawariyun/